Nama : Desain Unggul Pradana
Nim : 11615018
DASAR TEORI
Protokol Konfigurasi Hos Dinamik (PKHD) ( bahasa Inggris: Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) ) adalah
protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk
memudahkan pengalokasian alamat IP dalam
satu jaringan. Sebuah jaringan
lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang
di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan
mendapatkan alamat IP secara
otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak
parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server. DHCP didefinisikan dalam RFC 2131 dan RFC 2132 yang
dipublikasikan oleh Internet Engineering Task Force. DHCP
merupakan ekstensi dari protokol Bootstrap Protocol
(BOOTP).
Cara Kerja
Karena
DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan arsitektur client/server, maka dalam DHCP terdapat dua
pihak yang terlibat, yakni DHCP Server dan DHCP Client.
§ DHCP server merupakan sebuah mesin yang
menjalankan layanan yang dapat "menyewakan" alamat IP dan informasi
TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya. Beberapa sistem operasi
jaringan seperti Windows NT Server, Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini.
§ DHCP client merupakan mesin klien yang
menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat
berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian besar sistem operasi klien jaringan
(Windows NT Workstation, Windows 2000 Professional, Windows XP, Windows Vista, atau GNU/Linux) memiliki perangkat lunak seperti
ini.
DHCP
server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk didistribusikan
kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap klien kemudian akan menyewa alamat IP dari DHCP
Pool ini untuk waktu yang ditentukan oleh DHCP, biasanya hingga beberapa hari.
Manakala waktu penyewaan alamat IP tersebut habis masanya, klien akan meminta
kepada server untuk memberikan alamat IP yang baru atau memperpanjangnya.
DHCP Client akan mencoba untuk mendapatkan
"penyewaan" alamat IP dari sebuah DHCP server dalam proses empat
langkah berikut:
1.
DHCPDISCOVER: DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast
untuk mencari DHCP Server yang aktif.
2.
DHCPOFFER: Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client,
DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.
3.
DHCPREQUEST: Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari
salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang
bersangkutan.
4.
DHCPACK: DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan
mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian,
DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan
memperbarui basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan
protokolTCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP,
klien pun dapat memulai komunikasi jaringan.
Empat
tahap di atas hanya berlaku bagi klien yang belum memiliki alamat. Untuk klien
yang sebelumnya pernah meminta alamat kepada DHCP server yang
sama, hanya tahap 3 dan tahap 4 yang dilakukan, yakni tahap pembaruan alamat (address
renewal), yang jelas lebih cepat prosesnya.
Berbeda
dengan sistem DNS yang terdistribusi, DHCP bersifat stand-alone,
sehingga jika dalam sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP server, basis data
alamat IP dalam sebuah DHCP Server tidak akan direplikasi ke DHCP server lainnya. Hal ini dapat menjadi
masalah jika konfigurasi antara dua DHCP server tersebut
berbenturan, karena protokol IP tidak
mengizinkan dua host memiliki alamat yang sama.
Selain
dapat menyediakan alamat dinamis kepada klien, DHCP Server juga dapat
menetapkan sebuah alamat statik kepada klien, sehingga alamat klien akan tetap
dari waktu ke waktu.
Catatan: DHCP server
harus memiliki alamat IP yang statis.
DHCP
Scope
DHCP Scope adalah alamat-alamat IP yang dapat
disewakan kepada DHCP client.
Ini juga dapat dikonfigurasikan oleh seorang administrator dengan
menggunakan peralatan konfigurasi DHCP server. Biasanya, sebuah alamat IP disewakan dalam jangka waktu
tertentu, yang disebut sebagai DHCP Lease, yang umumnya bernilai tiga hari.
Informasi mengenai DHCP Scope dan alamat IP yang telah disewakan kemudian
disimpan di dalam basis data DHCP dalam DHCP server. Nilai alamat-alamat IP
yang dapat disewakan harus diambil dari DHCP Pool yang tersedia yang
dialokasikan dalam jaringan. Kesalahan yang sering terjadi dalam konfigurasi
DHCP Server adalah kesalahan dalam konfigurasiDHCP Scope.
DHCP
Lease
DHCP Lease adalah batas waktu penyewaan alamat
IP yang diberikan kepada DHCP client oleh DHCP Server. Umumnya, hal ini dapat
dikonfigurasikan sedemikian rupa oleh seorang administrator dengan menggunakan
beberapa peralatan konfigurasi (dalam Windows NT Server dapat menggunakan DHCP Manager atau dalam Windows 2000 ke atas
dapat menggunakan Microsoft Management
Console [MMC]). DHCP Lease juga sering disebut sebagai Reservation.
DHCP
Options
DHCP Options adalah tambahan pengaturan alamat IP
yang diberikan oleh DHCP ke DHCP client. Ketika sebuah klien meminta alamat IP
kepada server, server akan memberikan paling tidak sebuah alamat IP dan alamat subnet jaringan. DHCP server juga dapat
dikonfigurasikan sedemikian rupa agar memberikan tambahan informasi kepada
klien, yang tentunya dapat dilakukan oleh seorang administrator. DHCP Options
ini dapat diaplikasikan kepada semua klien, DHCP Scope tertentu,
atau kepada sebuah host tertentu dalam jaringan.
Dalam
jaringan berbasis Windows NT, terdapat
beberapa DHCP Option yang sering digunakan, yang dapat disusun dalam tabel
berikut.
Percobaan :
Pc Server :
Masuk sebagai root terlebih dahulu dengan perintah :
nb13@nb13-laptop:~$ sudo su
[sudo] password for nb13:
root@nb13-laptop:/home/nb13#
1. Menginstall Dhcp Server dengan perintah :
root@nb13-laptop:/home/nb13# apt-get install dhcp3-server
2. Mengatur DHCP Server dengan perintah :
root@nb13-laptop:/home/nb13# nano /etc/dhcp3/dhcpd.conf
# A slightly different configuration for an internal subnet.
subnet 172.10.0.0 netmask 255.255.255.0 {
range 172.10.0.10 172.10.0.20; }
# option domain-name-servers ns1.internal.example.org;
# option domain-name "internal.example.org";
# option routers 10.5.5.1;
# option broadcast-address
10.5.5.31;
# default-lease-time 600;
# max-lease-time 7200;
#}
3. setelah mengatur DHCP Server, lakukan perintah restart dibawah ini :
root@nb13-laptop:/home/nb13# /etc/init.d/dhcp3-server restart
PC Client :
1. Melakukan konfigurasi pada PC Client dengan perintah :
root@nb13-laptop:/home/nb13# nano /etc/network/interfaces
auto lo
iface lo inet loopback
auto eth0
iface eth0 inet dhcp
2. lalu restart network dengan perintah :
root@nb13-laptop:/home/nb13# /etc/init.d/networking restart
3. setelah restart silahkan liat IP dari PC Client dengan perintah :
root@nb13-laptop:/home/nb13# ifconfig
jika hasilnya seperti diawah ini berarti percobaan sudah benar
eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:26:22:15:d5:dd
inet addr:172.10.0.13 Bcast:172.10.0.255 Mask:255.255.255.0
inet6 addr:
fe80::226:22ff:fe15:d5dd/64 Scope:Link
UP BROADCAST RUNNING
MULTICAST MTU:1500 Metric:1
RX packets:10669 errors:0
dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:968 errors:0
dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:1000
RX bytes:830724 (830.7 KB) TX bytes:106704 (106.7 KB)
Interrupt:18
Tidak ada komentar:
Posting Komentar